Contoh Narasi
"Kak, kami nggak punya siapa-siapa lagi. Sejak kecil kami dibuang, hidup terlunta-lunta. Kalau panti ini digusur, kami takut dibuang ke jalanan lagi seperti dulu..." ucap seorang anak panti dengan suara bergetar menahan tangis.
Dalam waktu beberapa jam saja, 40 anak panti kristen (Panti Asuhan Ora Et Maiora) ini harus mengemasi barang-barangnya karena bangunan panti mau dihancurkan pemiliknya. Mereka diangkut menggunakan mobil box sambil membawa tas, baju, dan beberapa kasur yang masih bisa dipakai.
Sungguh prihatin! Panti asuhan kristen ini baru didirikan pada tahun 2022 dengan biaya pribadi pemiliknya karena sejak awal panti tak punya donatur tetap. Pak Rudy, seorang pria sederhana yang mengorbankan segalanya untuk merawat anak-anak terlantar ini, kini kehabisan tenaga dan sumber daya. Dengan upahnya yang hanya Rp50.000 per hari sebagai buruh serabutan, ia sering kali harus menahan lapar agar anak-anak yang diasuhnya bisa makan, meski hanya dengan nasi dan kecap.
Sekarang, tanpa bantuan dari sahabat semua, anak-anak ini mungkin akan kembali ke jalanan, Pak Rudy sudah tidak tahu harus kemana lagi mencari bantuan. Kos-kosan tempat mereka sementara tinggal pun hanya diizinkan 1-3 bulan lagi. Setelah itu, mereka benar-benar terancam tidur di jalanan, tanpa atap dan tanpa perlindungan.
#SahabatTerkasih, saat ini mereka menanti uluran tanganmu. Mari jadi perpanjangan tangan Tuhan untuk menolong sesama.