

Di Bawah Atap Iman yang Rapuh: Kisah Perjuangan Jemaat GRI Rasuli Haleluya Sibolangit
Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, berdirilah sebuah bangunan sederhana yang menyimpan semangat iman tak terbatas: Gereja Rasuli Indonesia (GRI) Jemaat Rasuli Haleluya. Lahir dari kerinduan mendalam akan tempat ibadah, gereja ini didirikan pada tahun 2023 murni atas inisiatif dan swadaya 37 kepala keluarga jemaatnya. Tanpa uluran tangan dari pihak luar, mereka bahu-membahu mendirikan rumah Tuhan di atas sebidang tanah, dengan lantai yang masih beralaskan tanah basah, dinding hong (anyaman bambu) yang sederhana, dan atap yang terbuat dari terpal serta daun rumbia seadanya.

Namun, waktu dan keterbatasan tak bisa dilawan. Sejak pertama kali berdiri, bangunan yang menjadi pusat kehidupan rohani ini belum pernah sekalipun tersentuh renovasi. Kini, atapnya yang terbuat dari terpal dan rumbia telah lapuk dimakan usia dan cuaca, tak lagi mampu menaungi jemaat dari terik matahari maupun derasnya hujan. Setiap kebaktian dan persekutuan doa dinaungi kekhawatiran akan atap yang bisa runtuh kapan saja, sebuah kondisi yang jauh dari kata layak dan aman.

Siapakah mereka yang berjuang di bawah atap rapuh ini? Mereka adalah 37 keluarga sederhana, yang sebagian besar menggantungkan hidup sebagai buruh perajin anyaman bambu. Sebuah profesi yang hasilnya seringkali tak menentu, menempatkan mereka dalam lingkaran kehidupan yang jauh dari kata berkecukupan. Keterbatasan ekonomi ini jugalah yang membuat mereka tak berdaya untuk memperbaiki rumah ibadah mereka sendiri, meski kerinduan akan tempat yang layak begitu besar.

Beban ini semakin terasa berat bagi sang Gembala, Pendeta Surbakti. Beliau sendiri adalah seorang buruh pembersih kebun milik orang lain, dengan pekerjaan yang tak selalu ada dan penghasilan yang tidak menentu. Di tengah keterbatasannya sendiri, beliau tetap setia melayani, menjadi pelita bagi jemaat yang juga berjuang dalam himpitan ekonomi.
Bayangkanlah...
Mereka mendirikan gereja ini dengan tangan sendiri, dengan semangat gotong royong yang tulus. Kini, tempat di mana mereka memanjatkan doa, mencari kekuatan, dan membangun persekutuan, berada dalam kondisi yang memprihatinkan. Atap yang bocor bukan hanya soal ketidaknyamanan fisik, tetapi juga tentang martabat dan harapan.
Uluran Tangan Anda Adalah Harapan Mereka
Donasi Anda, sekecil apapun, akan menjadi cahaya di tengah keterbatasan mereka. Bantuan Anda akan mewujudkan atap yang layak, yang akan melindungi mereka saat beribadah, memberikan rasa aman, dan mengembalikan senyum di wajah jemaat yang setia ini. Lebih dari sekadar bangunan fisik, donasi Anda akan menjadi saksi bahwa kepedulian masih ada, bahwa mereka tidak berjuang sendirian.
Mari bersama kita bantu Jemaat GRI Rasuli Haleluya Sibolangit untuk memiliki tempat ibadah yang layak, tempat di mana iman mereka dapat terus bertumbuh dengan teduh dan damai. Setiap rupiah dari Anda akan menjadi bata penguat iman dan pengharapan bagi saudara-saudara kita di Sibolangit.

Pdt. Holmes Surbakti